Cinta tak harus memiliki..
Mungkin itulah kalimat yang seringkali Qta dengar jika ada orang yang mencintai orang namun cinta itu bertepuk sebelah tangan.. Atau rasa cinta yang bisa tumbuh karena sudah dari kecil selalu bersama-sama sehingga org yang Qta sukai itu hanya menganggap Qta sebagai saudaranya.. Qta tidak tahu kapan rasa cinta itu bertumbuh.
Ada seorang anak perempuan yang sejak kecil sudah dibesarkan bersama dengan seorang pria sebab mereka bertetanggaan dr dulu. Bahkan orang tua mereka pun sudah seperti saudara yang tak terpisahkan. Saat ini mereka sudah menginjak remaja.. Diilustrasikan saja nama anak perempuan itu adalah Janeell sedangkan yang pria bernama Aaron..
Saat ini mereka sudah menginjak bangku SMA.. Umur mereka hanya terpaut 2 tahun. Aaron sudah kls 3 SMA sedangkan Janeell sudah kelas 1 SMA.. Janeell sudah menganggap Aaron ini kakaknya sndiri bgitupun sebaliknya. Bagi Aaron, Janeell adalah segala-galanya. Aaron bahkan rela mengorbankan nyawanya demi melindungi adik angkat kesayangannya itu. Namun bagi Aaron, Janeell itu hanyalah adiknya. Tidak lebih dari seorang adik. Namun perasaan di hati Janeell itu semakin meluap-luap terhadap Aaron. Ia merasa ia mulai mencintai pemuda itu. Namun Aaron tidak bisa merasakan hal yang sama.. Ketika Aaron mulai mencintai seorang gadis yang sebut saja namanya Katie, Janeell mengupayakan segala cara untuk memisahkan mereka.. Namun Aaron menjelaskan pada Janeell bahwa ia teramat mencintai Katie.. Hingga pada suatu hari, Aaron berusaha menghibur Janeell dengan mengajaknya ke sebuah tempat yang tinggi sekali sehingga keindahan kota bisa terlihat pada malam hari dan saat itulah Aaron bisa melihat senyum Janeell kembali sejak kehadiran Katie yang selalu membuat adiknya itu cemberut. Tapi kebahagiaan Janeell tak bertahan lama.. Tak berapa lama kemudian, Aaron mendapat telepon dari Katie dan nada suara Katie seperti sangat ketakutan seperti sedang dikejar-kejar orang jahat.. Aaron mulai panik dan raut wajah Janeell berubah seketika.. Ia kembali cemberut. Ketika telepon ditutup, Aaron langsung menarik tangan Janeell.
"Jane, Qta pulang sekarang aja ya.. Ada hal gawat yang menimpa Katie."
"Aku gak mau pulang. Kalau kakak mau pulang, pulang saja sendiri. Aku masih mau disini." Sifat Janeell memang sedikit egois dan childish. Kontras sekali dengan sikap Aaron yang terlihat sabar dan tenang.
"Kapan-kapan kakak ajak kamu kesini lagi. Tapi masalah ini benar-benar darurat. Kamu tolonglah mengerti kakak."
"AKU GAK MAU !!! KAKAK PERGI AJA SENDIRI !!! URUS PEREMPUAN ITU !!!" Mendengar bentakan Janeell, mau gak mau Aaron jadi terbawa emosi.
"KAMU DARI DULU MEMANG TAK PERNAH BERUBAH. EGOIS DAN KEKANAK-KANAKAN !! TERSERAH KAMU AJA !! KAKAK UDAH GAK PEDULI LAGI !!"
Janeell juga syok setengah mati. Seumur-umur, Aaron tidak pernah sekalipun membentaknya seperti itu.. Setelah Aaron membentak Janeell, Aaron langsung naik ke dalam mobil dan pergi meninggalkan Janeell sndiri di tempat itu. Janeell hanya bisa menangis meratapi kepergian kakaknya. Kebetula di sekitar daerah itu ada tangga dan Janeell menapaki tangga demi tangga menuju lembah2 sambil menangis..
"Seumur-umur kakak gak pernah ngomelin aku apalagi ngebentak aku. Tapi gara-gara gadis itu, kakak berani membentakku.. Seberapa pentingnya sih gadis itu." Janeell berbicara terbata-bata karena menahan tangis dan emosi. Namun karena tidak berhati-hati, Janeell pun menjadi tergelincir dan terjatuh hingga kepalanya membentur sebuah batu besar.. Darah mengalir dari kepala dan mulutnya.. Sementara itu di dalam mobil, pikiran Aaron masih tidak tenang. Ia mencengkram erat kemudi mobilnya hingga buku-buku jarinya memutih. Akhirnya Aaron memutuskan membanting setir dan kembali menuju tempat tadi. Pikirannya masih tidak tenang. Sesampainya di tempat itu, Aaron mulai celingukan mencari sosok Janeell..
"Jane, Janeell.. Qta pulang sekarang yuk.." Ucap Aaron sambil celingukan. Aaron mengeluarkan handphone dari saku celananya dan mulai menekan serangkaian nomor. Namun Janeell tak menjawabnya. Tapi Aaron seperti samar-samar mendengar dering handphone Janeell. Aaron menjauhkan handphone dari kupingnya dan mulai mempertajam pendengarannya. Ia yakin 100% bahwa itu suara dering handphone Janeell. Aaron mengikuti darimana sumber suara itu.. Perlahan-lahan, Aaron menuruni tangga menuju lembah dan dering suaranya terdengar semakin jelas. Tiba-tiba, Aaron merasa seperti menendang sesuatu. Di tengah kegelapan, ia meraba-raba benda tersebut dan ia mulai mengangkatnya. Ia sangat terkejut bahwa ternyata ia mendapati tas tangan milik adiknya.
"Jane !! Janeell !! Kamu dimana???" Dan Aaron kembali samar-samar melihat noda yang menempel di tas milik adiknya tsb. Aaron meraba-rabanya. Noda itu berwarna merah "Darah..." gumam Aaron.. Dalam seketika, Aaron mulai menyadari apa yang terjadi..
"JANEELL !!!" Aaron semakin mempercepat langkah kakinya menuruni tangga dan di dasar tangga tersebut, ia dikejutkan dengan sosok adiknya yang sudah kaku dengan darah yang berceceran di sekujur tubuhnya..
"JANEELL !!!" Aaron menghampiri tubuh Janeell dan mengangkatnya.. Baju Aaron langsung terlumuri darah..
"Jane, bangun.. Ini kakak. Maafin kakak.. Jane.." Aaron langsung menggendong Janeell dengan sekuat tenaga menaiki tangga dan membawanya masuk ke dalam mobil dan langsung ngacir menuju rumah sakit terdekat.. Di dalam mobil, pikiran Aaron sudah tidak karuan bahkan di dalam pikiran Aaron sudah tidak ada Katie lagi. Semuanya dipenuhi dengan keselamatan adiknya ini.
*****
Qta percepat waktu, Janeell sudah koma selama seminggu. Kata dokter, Janeell memang kekurangan banyak darah tapi untungnya golongan darah Aaron sama dengan Janeell shingga nyawa Janeell bisa tertolong.. Sekarang sudah minggu ke2, perlahan-lahan Janeell mulai membuka matanya..
"Syukurlah, kamu udah siuman. Kakak kuatir sekali.. Maafin kakak."
"Kenapa kakak bisa nolongin aku? Kabar kak Katie? Bukannya waktu itu kakak pergi untuk menolong dia??"
"Dia baik-baik saja.. Waktu itu dia memang sedang dikejar orang jahat tapi untung saja dia bisa melarikan diri."
"Rupanya kakak masih peduli sama aku.." Janeell memanglingkan wajahnya.
"Kamu ini bicara apa sih?? Kakak sangat mengkhawatirkan kamu, tauk."
"Aaron, biar aku bicara sebentar dengan Janeell. Kau keluar sebentar." ucap salah seorang teman baik Janeell.. Aaron pun menurut.. Sepeninggalnya Aaron, teman baiknya itu mulai ceramah.
Kata-katanya lah ini yang bisa Qta petik maknanya..
"Jane, aku tahu bahwa kamu sangat mencintai Aaron tapi Aaron itu hanya menganggap kamu adiknya.. Kamu harus tau Jane, kalau kamu benar-benar mencintai Aaron, kamu harus memberikan dia kebebasan untuk memilih pasangannya.. Kamu dengan dia itu menurutku lbh pantas jadi kakak adik.. Kamu itu childish sedangkan Aaron itu dewasa jdi dy bisa lbh menuntunmu sbg kakak dan dia juga bisa menjagamu. Lagipula kamu tidak perlu sakit hati begitu kalau kamu bisa menjaga batas dengan Aaron sebagai kakak beradik. jujur, aaron itu ganteng dan sainganmu itu pasti banyak. Kalau kamu berpacaran dengan Aaron, mulutmu bisa tambah panjang 5cm gara2 keseringan cemberut. kalau kamu sebagai adik yang baik bagi Aaron, itu akan lebih bermanfaat bagi kalian berdua. Kamu bisa membantu Aaron untuk mencarikan sosok wanita yang pantas bagi kakakmu itu tanpa terbakar api cemburu ya.. Aaron itu aku rasa kalaupun dia punya pacar, ia akan tetap selalu menjaga dan melindungimu. Kamu itu segala-galanya baginya dibandingkan dengan pacar Aaron nanti siapapun dia. Skarang kamu biarkan saja ya Aaron menjalin hubungan dengan Katie. Kamu cukup mengamati saja hubungan mereka."
"Baik, akan aku usahakan menghilangkan perasaanku kepada kakakku." ucap Janeell lemah..
Makna cinta yang sesungguhnya adalah perasaan bahagia dimana Qta melihat orang yang Qta cintai itu bahagia...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar